Rabiul Awal bukan bulan biasa. Ia dipenuhi dengan catatan peristiwa besar yang sangat menentukan perjalanan dakwah Rasulullah SAW dan perkembangan Islam. Dari kelahiran hingga wafatnya Baginda, dari hijrah hingga pembangunan masjid pertama, semuanya menjadi bukti bahwa bulan ini sarat makna sejarah.
1. Kelahiran Rasulullah SAW
Pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, lahirlah Nabi Muhammad SAW di kota Mekah. Peristiwa ini menjadi cahaya bagi semesta karena dari beliau terpancar risalah tauhid, akhlak mulia, serta jalan hidup yang mengantarkan manusia menuju keselamatan.
2. Hijrah dan Kedatangan di Madinah
Walaupun awal perjalanan hijrah terjadi di bulan Safar, Rasulullah SAW tiba di Madinah pada bulan Rabiul Awal. Kedatangan beliau disambut hangat oleh kaum Anshar, menandai awal terbentuknya masyarakat Islam yang berlandaskan persaudaraan, keadilan, dan syariat Allah.
3. Pembangunan Masjid Quba
Di awal kedatangan beliau, Rasulullah SAW mendirikan Masjid Quba, yang dikenal sebagai masjid pertama dalam sejarah Islam. Masjid ini bukan hanya pusat ibadah, melainkan juga pusat pembelajaran, musyawarah, serta penguatan ukhuwah kaum muslimin.
4. Wafatnya Rasulullah SAW
Masih di bulan yang sama, tepat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriah, Rasulullah SAW wafat. Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam, tetapi juga menjadi pengingat bahwa warisan terbesar beliau bukanlah harta, melainkan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidup umat.
Keutamaan Bulan Rabiul Awal
Keistimewaan bulan ini tidak hanya karena peristiwa sejarah yang ada di dalamnya, tetapi juga karena peluang amal yang bisa diperbanyak. Rabiul Awal mengajarkan umat Islam untuk meneladani akhlak Nabi, memperbanyak doa dan shalawat, serta mempererat hubungan dengan sesama melalui amal kebajikan.
1. Bulan Kelahiran Nabi
Rabiul Awal menjadi mulia karena kehadiran Rasulullah SAW di dalamnya. Para ulama menegaskan, kelahiran Nabi adalah nikmat terbesar yang pantas disyukuri, sebab melalui beliau, manusia memperoleh cahaya iman dan petunjuk.
2. Momentum Memperbanyak Shalawat
Salah satu amalan utama di bulan ini adalah memperbanyak shalawat. Membaca shalawat bukan sekadar bentuk cinta, tetapi juga mendatangkan keberkahan, pengampunan dosa, dan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat.
3. Waktu untuk Mempererat Ukhuwah
Tradisi maulid yang dilakukan oleh sebagian besar umat Islam berfungsi sebagai sarana mempererat persaudaraan. Melalui pembacaan sirah Nabi, majelis ilmu, dan dzikir bersama, umat semakin mengenal akhlak mulia Rasulullah SAW.
4. Menghidupkan Sunnah Nabi
Mengingat kembali perjalanan hidup Nabi di bulan Rabiul Awal seharusnya mendorong umat Islam untuk semakin dekat dengan sunnah beliau. Mulai dari ibadah, adab, hingga kepedulian sosial, semua menjadi teladan nyata yang perlu dihidupkan.
5. Dorongan untuk Amal Sosial
Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang penuh kepedulian terhadap sesama. Karenanya, bulan Rabiul Awal juga sangat baik dijadikan momentum memperbanyak sedekah, membantu fakir miskin, serta menebarkan kasih sayang di tengah masyarakat.
—
Rabiul Awal bukan sekadar bulan dalam hitungan kalender, tetapi bulan yang penuh cahaya sejarah dan keberkahan. Di dalamnya terdapat kelahiran Nabi yang membawa rahmat, hijrah yang mengokohkan, hingga wafatnya Rasulullah SAW yang meninggalkan teladan abadi.
Dengan memperbanyak ibadah, shalawat, serta amal kebajikan di bulan ini, kita tidak hanya memperingati, tetapi juga meneladani.
Semoga Allah menjadikan Rabiul Awal sebagai titik awal meningkatnya cinta kita kepada Rasulullah SAW dan ketaatan kita kepada-Nya.