Kehilangan orang tua adalah kenyataan yang tak terhindarkan, tetapi kasih sayang dan bakti seorang anak tidak berhenti meski mereka telah tiada. Islam mengajarkan bahwa ada banyak cara untuk tetap berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal, mulai dari mendoakan mereka hingga melakukan amal kebaikan atas nama mereka. Bakti ini bukan hanya wujud cinta dan penghormatan, tetapi juga menjadi ladang pahala yang terus mengalir bagi mereka di alam kubur. Lalu, bagaimana seorang anak bisa terus berbakti kepada orang tua yang telah berpulang? Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan.
Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata, “Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orang tuaku ketika mereka telah meninggal dunia?’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahmi (kekerabatan) dengan keluarga kedua orang tua yang tidak pernah terjalin, dan memuliakan teman dekat keduanya’”. (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
Mendoakan Mendiang Orangtua
Mendoakan orang tua yang telah meninggal dunia adalah salah satu bentuk bakti terbesar yang bisa dilakukan seorang anak. Dalam Islam, doa anak yang saleh menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya bagi orang tua. Doa ini tidak hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tetapi juga cara untuk memohonkan rahmat dan ampunan dari Allah bagi mereka.
Ya Rabbku, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan kaum mukminin pada hari perhitungan nanti.) (QS. Ibrahim: 41)
Menunaikan Janji Yang Belum Sempat Ditunaikan
Menunaikan janji yang belum sempat ditunaikan oleh orang tua adalah salah satu bentuk bakti yang dapat dilakukan setelah mereka wafat. Jika semasa hidup mereka memiliki janji atau nazar yang belum terlaksana, seperti bernazar untuk berpuasa, bersedekah, atau berkurban, maka anak dapat menunaikannya atas nama mereka. Begitu juga dengan utang atau kewajiban finansial, yang sebaiknya dilunasi agar orang tua terbebas dari hisab di akhirat.
“Jiwa seorang mukmin itu bergantung pada utangnya sampai utangnya dilunasi.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, jika mereka pernah berjanji untuk membantu seseorang atau menyelesaikan suatu urusan, anak bisa berusaha memenuhinya sebagai bentuk penghormatan. Dengan menepati janji-janji tersebut, tidak hanya kebaikan orang tua yang tetap berlanjut, tetapi juga menjadi ladang pahala bagi mereka di alam kubur.
Menjalin Silaturahmi dengan Kerabat yang Ditinggalkan
Menjaga silaturahmi dengan kerabat yang ditinggalkan orang tua adalah salah satu bentuk bakti yang dianjurkan dalam Islam. Setelah orang tua wafat, hubungan dengan keluarga besar mereka tidak boleh terputus, justru harus semakin erat sebagai bentuk penghormatan kepada mereka. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa menyambung tali silaturahmi dengan keluarga orang tua merupakan bagian dari kebaikan yang bisa dilakukan seorang anak setelah kepergian mereka.
Sedekah Atas Nama Orang Tua
Sa’ad bin Ubadah, sahabat Rasulullah Saw, pernah bertanya kepada Nabi saat ibundanya meninggal dunia, namun ia tak ada di tempat: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya?” Rasulullah Saw menjawab: “Ya”. Sa’ad berkata: “Saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku sedekahkan untuknya”. (HR Bukhari)
Hadis ini menunjukkan bahwa sedekah yang dilakukan oleh seorang anak atas nama orang tuanya yang telah meninggal dunia tetap bermanfaat bagi mereka. Sa’ad bin Ubadah radhiyallahu ‘anhu, seorang sahabat Rasulullah ﷺ, bertanya apakah sedekah yang ia niatkan untuk ibunya akan sampai pahalanya, dan Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa itu bermanfaat. Ini menjadi dalil kuat bahwa amal kebaikan yang dilakukan oleh anak, seperti menyedekahkan harta, wakaf, atau membantu orang yang membutuhkan atas nama orang tua, dapat menjadi pahala yang terus mengalir bagi mereka di alam kubur.
Sebagai anak, meskipun orang tua telah meninggalkan kita, bakti kita tetap dapat terus mengalir melalui berbagai amalan yang dianjurkan dalam Islam, seperti mendoakan mereka, menunaikan janji mereka, menjaga silaturahmi dengan kerabat, dan bersedekah atas nama mereka. Setiap kebaikan yang kita lakukan dengan niat untuk orang tua akan menjadi amal jariyah yang memberi pahala yang tak terputus untuk mereka di alam kubur. Semoga dengan melaksanakan amalan-amalan ini, kita dapat terus memberikan yang terbaik untuk orang tua dan mendekatkan diri kepada Allah.
Mari tunaikan sedekah atas nama orang tua di Pondok Sedekah. Dengan menyumbangkan sebagian harta kita untuk kegiatan sosial, seperti bantuan pangan, pendidikan, atau kesehatan, kita bisa memastikan bahwa pahala terus mengalir untuk orang tua kita. Setiap sedekah yang kita niatkan untuk mereka akan menjadi amal yang bermanfaat dan mendatangkan keberkahan, sekaligus membantu sesama yang membutuhkan.