cropped-logo.png

Kebuthan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia sebetulnya mencapai kesejahteraan dalam hidup. Menurut Abraham Maslow, ada lima Kebutuhan mendasar manusia yaitu kebutuhan fisik, rasa aman, kepemilikan dan rasa cinta, perasaan dihargai, dan aktualisasi diri.

Sedangkan Islam memandang kebutuhan paling dasar manusia adalah kebutuhan menjaga Agama, kebutuhan menjaga diri untuk mengonsumsi yang halal, kebutuhan akhlaq, kebutuhan menjaga keturunan, dan kebutuhan menjaga harta.

Adapun kebutuhan menjaga agama Islam, karena kita sebagai manusia memang diciptakan untuk beribadah kepada Alloh Ta’ala

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku,” Adzariyat: 56).

Alloh juga memintaagar kita untuk menyembah Alloh saja, dan menjauhi yang lain berdasarkan firman Alloh, “dan sungguhnya Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah, dan jauhilah thaghut” kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (An-Nahl 16 : 36).

Kedua kebutuhan mengonsumsi yang halal berdasarkan firman Alloh Ta’la yang menyuruh kita untuk makan yang halal yang terdapat di bumi.

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan; karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 168).

Ketiga adalah kebutuhan akhlak. Al-Quran menetapkan bahwa akhlak itu tidak terlepas dari aqidah dan syariah, ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dapat dilihat dari surat al-Baqarah ayat 177, yang berarti, bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Keempat, kebutuhan menjaga keturunan seperti anjuran untuk melakukan pernikahan, persaksian dalam pernikahan. Kewajiban memelihara serta memberikan nafkah kepada anak, termasuk kewajiban dalam memperhatikan pendidikan anak. Mengharamkan nikah dengan seorang pezina.

Kelima, kebutuhan muslim beramal dan berusaha. Dalam Islam bahwa bekerja keras pun merupakan perbuatan yang sangat mulia Rasulullah saw memberikan pelajaran menarik tentang pentingnya bekerja. Bekerja merupakan suatu kewajiban, maka tidaklah heran khalifah Umar bin Khaththab suatu ketika pernah menghadang orang yang sedang berada dalam masjid agar keluar dari masjid untuk segera mencari nafkah. Umar tidak suka jika melihat manusia yang sampai siang hari masih tetap asyik berdiam diri dan duduk di masjid, sedangkan mentari sudah menampakkan bersinarnya.

“Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian mencari kayu bakar dan memikul ikatan kayu itu, maka itu lebih baik, daripada ia meminta-minta kepada seseorang, baik orang
itu memberinya ataupun tidak.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Agama Islam juga menganjurkan untuk bershadaqah, menghalalkan jual beli dan hutang-piutang; Agama Islam mengharamkan semua bentuk kezhaliman terhadap hak dan harta muslim lainya dan wajib menggantinya; Kewajiban menjaga harta dan tidak menyia-nyiakannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Verified by MonsterInsights