Di Kampung Bulu, Tambun Selatan, hidup seorang ibu rumah tangga bernama Indriani. Bersama suaminya, beliau membesarkan dua anak yang masih kecil-kecil dengan penuh kasih sayang. Meski kebutuhan rumah tangga sehari-hari ditopang oleh suami, Ibu Indriani tetap berusaha membantu meringankan beban keluarga dengan memanfaatkan keahliannya di bidang menjahit.
Kemampuan menjahit itu diperoleh sejak ia bekerja di sebuah pabrik garmen setelah lulus sekolah. Dari pengalaman itu, Ibu Indriani memahami seluk-beluk dunia jahit-menjahit, mulai dari teknik dasar hingga detail pengerjaan busana. Setelah tidak lagi bekerja di pabrik, beliau membeli mesin jahit sederhana untuk membuka usaha sambilan dari rumah.
Hasil yang diperoleh memang tidak menentu. Saat ramai pesanan, penghasilan bisa mencapai seratus ribu rupiah per hari. Namun, jika sepi, kadang hanya sekitar lima puluh ribu rupiah yang didapat. Meski demikian, bagi Ibu Indriani, penghasilan itu tetap berarti karena bisa menambah kebutuhan keluarga sekaligus memberi kepuasan tersendiri ketika hasil jahitannya dipakai orang lain.
“Semoga suatu saat nanti bisa punya usaha jahit yang lebih besar, lebih maju, dan sukses,” ungkap beliau penuh harapan.
Kini, harapan itu semakin kuat dengan adanya bantuan mesin jahit dari Pondok Sedekah Indonesia. Bantuan ini bukan sekadar alat kerja, melainkan juga bentuk dukungan agar Ibu Indriani bisa mengembangkan keterampilannya, menambah penghasilan, dan perlahan mewujudkan impian membangun usaha yang lebih mapan.
Kisah Ibu Indriani menunjukkan bahwa setiap dukungan, sekecil apapun, bisa membuka peluang besar bagi penerimanya. Dari usaha sambilan menjahit, lahirlah semangat untuk terus berusaha demi masa depan keluarga yang lebih baik.