Maulid Nabi Muhammad adalah peringatan kelahiran Rasulullah SAW, yang jatuh pada Selasa (19/10/2021). Namun hari libur digeser menjadi Rabu (20/10/2021) untuk mencegah terjadinya kerumunan dan peningkatan kasus COVID-19 di tanggal merah.
Mengapa adanya Maulid Nabi, karena merupakan peringatan hari lahirnya Rasulullah SAW bertepatan pada 12 Rabiul Awal dalam penanggalan hijriah. Pada tahun ini jatuh di tanggal 19 Oktober. Kelahiran Nabi juga bertepatan dengan penyerangan tentara gajah ke Mekkah. Kejadian ini diabadikan dalam surat Al Fill.
Sejarah Maulid Nabi
Tradisi perayaan Maulid Nabi sudah ada sejak zaman dahulu. Ada beberapa versi mengenai kapan dirayakannya maulid Nabi. Versi pertama adalah peringatan ini dilakukan pertama kali oleh Raja Irbil (sekarang Irak) bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri pada awal abad ke 7 Hijriyah. Beliau menghidangkan ribuan kambing dan unta kepada hadirin yang ikut memperingati Maulid Nabi.
Pendapat lain, Salahudin Al Ayubi pernah menyelenggarakan maulid Nabi. Sultan Saat itu tujuannya untuk menyemangati kaum muslimin yang tengah berperang melawan pasukan Kristen dalam Perang Salib.
Sebagian ulama saat itu membenarkan dan menyetujui tindakan Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Hal ini karena termaktub dalam bukunya Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah menilai bahwa Raja Muzhaffar termasuk penguasa yang alim dan adil serta memiliki banyak peninggalan yang baik. Di antara peninggalan baiknya yaitu maulid al-Syarif (perayaan maulid yang mulia) setiap Rabi’ul Awwal. Sejak itulah, tradisi Maulid Nabi dilakukan oleh sebagian umat Islam hingga sekarang.
Perayaan di Indonesia
Masyarakat Muslim di Indonesia umumnya merayakan maulid nabi dengan membaca shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian. Di masyarakat Jawa perayaan ini juga dilakukan permainan gamelan Sekaten.
Sementara di Aceh, Maulid Nabi dirayakan dengan menyelenggarakan serangkaian acara mulai dari zikir, ceramah agama, hingga kenduri dengan makan bersama.
