Financial Freedom atau merdeka finansial diartikan sebagai sebuah kondisi di mana seseorang terbebas dari segala jenis utang, memiliki penghasilan pasif yang bisa mencukupi kebutuhan hidup, terlindungi secara finansial dari seluruh risiko, dan tidak lagi pusing ketika harus mengeluarkan uang untuk bersenang-senang.
Tentu saja, definisi bebas finansial setiap orang berbeda-beda, tergantung dengan kecukupan hidup masing-masing. Tapi setidaknya, bebas finansial adalah mampu berbagi saat sempit, maupun saat lapang. Mengapa demikian?
Ini karena melakukan amala-amalan kebaikan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Alloh. Berbagi atau bersedekah mampu mendatatangkan banyak keberkahan. Alloh Ta’ala juga menjanjikan tidak akan kekhawatiran terhadap orang
Suka melakukan amalan-amalan kebaikan merupakan ciri-ciri orang yang dicintai oleh Allah, salah satu ciri-ciri amalan orang yang dicintai oleh Allah yaitu gemar berbagi kepada sesama. Bukankah bersedekah mampu mendatang kan banyak keberkahan dan manfaat bagi siapa yang mau melakukannya.
Seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya, “Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Rabbnya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS. Al-Baqarah: 274)
Jika sebelumnya kita membahas mengenai berbagi di waktu lapang, bersedekah di waktu sempit juga dianjurkan. Yang dimaksud dengan berbagai diwaktu sempit adalah melakukan sedekah ketika juga sedang membutuhkan.
Dengan bersedekah pada saat keadaan kita sempit adalah sesuatu yang sangat menakjubkan. Dengan bersedekah saat dalam keadaan sempit , tentu ini adalah salah satu bukti tentang keimanan kita. Meskipun dalam keadaan yang sempit, seseorang bersedekah akan mendapatkan ganjaran yang berlipat dari Allah SWT.
Begitu juga Rasulullah pernah menjelaskan tentang keutamaan bersedekah di masa sulit, “Wahai Rasulullah, sedekah yang mana yang lebih besar pahalanya?” Beliau menjawab, “Engkau bersedekah pada saat kamu masih sehat disertai pelit (sulit mengeluarkan harta), saat kamu takut menjadi fakir, dan saat kamu berangan-angan menjadi kaya. Dan janganlah engkau menunda-nunda sedekah itu hingga apabila nyawamu telah sampai di tenggorokan, kamu baru berkata, “Untuk si fulan sekian dan untuk fulan sekian, dan harta itu sudah menjadi hak si fulan.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari Muslim).
Hikmah yang bisa kita ambil yaitu Allah sangat menyukai seseorang yang ketika dalam keadaan lapang dan memiliki banyak harta ia rajin dalam mensedekahkan hartanya. Meskipun orang dalam keadaan yang sempit, hal tersebut tidak menghentikannya untuk berinfak di jalan Allah.
Oleh karena itu, Orang yang bersedekah dalam waktu lapang dan sempit adalah orang yang istimewa bagi Allah SWT. Karena dengan bersedekah akan menghilangkan sifat sombong yang kita miliki serta membuktikan keimanan dan kecintaan kita kepada Allah dan Rasulnya.