Gaza kembali menjadi saksi bisu atas kekejaman yang tak berkesudahan. Serangan membabi buta dari Israel terus menggempur wilayah ini tanpa pandang bulu. Tak hanya warga sipil yang menjadi korban, tetapi juga para tenaga medis, hingga jurnalis yang berjuang menyuarakan kebenaran. Di tengah reruntuhan dan jeritan pilu, dunia kembali diingatkan betapa nyawa rakyat Palestina terus dipertaruhkan setiap hari.
Mengutip dari laman berita online aljazeera.com yang dipublikasikan pada 8 April 2025, Sekjen PBB menyatakan bahwa warga Palestina di Gaza terjebak dalam “lingkaran kematian” dan mendesak agar blokade segera dihentikan.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyoroti krisis kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza, ia menyatakan bahwa “warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tak berujung” di tengah pemboman Israel yang baru dan larangan masuknya bantuan yang sangat dibutuhkan.
“Ketika bantuan telah mengering, pintu air kengerian telah dibuka kembali. Gaza adalah ladang pembantaian – dan warga sipil berada dalam lingkaran kematian yang tak berujung.” kata Guterres di New York.
Guterres menutup pernyataannya dengan kembali menyerukan dilakukannya gencatan senjata permanen, untuk menghentikan pertumpahan darah, membuka akses kemanusiaan secara menyeluruh ke Gaza agar bantuan dapat menjangkau mereka yang membutuhkan, serta mendesak pembebasan para tawanan Israel yang masih ditahan di wilayah tersebut.