Konflik di Gaza telah berubah menjadi bencana kemanusiaan yang memilukan. Genosida yang terus berlangsung tak lagi mengenal batas kemanusiaan menyasar siapa saja tanpa pandang bulu. Tak peduli apakah mereka perempuan, anak-anak, bahkan bayi sekalipun. Warga sipil yang tak bersalah menjadi korban kekejaman yang tak berperikemanusiaan, hidup dalam ketakutan, dan kehilangan hak paling dasar: rasa aman.
Di tengah kehancuran yang sudah begitu luas, Israel kembali meluncurkan serangan brutal ke wilayah Gaza pada Minggu, (6/4/25). Serangan itu menewaskan puluhan warga sipil, dan yang paling banyak menjadi korban adalah perempuan serta anak-anak. Kekerasan ini terus terjadi meski dunia internasional telah berulang kali menyerukan penghentian serangan.
Kementerian Kesehatan Gaza menyampaikan bahwa saat ini, sekitar 60.000 anak-anak berada dalam bahaya besar karena terancam mengalami komplikasi kesehatan serius akibat kekurangan gizi. Situasi ini makin memburuk karena blokade ketat yang dilakukan Israel membuat pasokan makanan semakin menipis dan bantuan sulit masuk ke wilayah tersebut.
Peringatan ini disampaikan sehari setelah Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menolak usulan terbaru dari pihak Israel yang ingin mengendalikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Guterres menyebut usulan tersebut berisiko tinggi dan bisa memperburuk keadaan.
Sebelumnya, pada bulan lalu, World Food Programme (WFP) juga mengingatkan bahwa ratusan ribu warga Gaza menghadapi ancaman kelaparan dan kekurangan gizi parah. Perluasan serangan militer Israel secara signifikan menghambat upaya distribusi bantuan makanan ke wilayah yang terdampak paling parah.
“Semua persediaan dasar hampir habis,” ujar Juliette Touma dari UNRWA, badan PBB untuk bantuan pengungsi Palestina. Kondisi ini menyebabkan bayi dan anak-anak harus tidur dalam keadaan lapar. Setiap hari tanpa pasokan dasar membuat Gaza semakin dekat pada jurang kelaparan yang sangat mengerikan.
Di tengah luka dan derita yang tak berujung, saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang untuk bertahan hidup. Mereka kehilangan keluarga, rumah, bahkan makanan untuk anak-anak mereka. Saat dunia seakan bungkam, kita tak boleh tinggal diam.
Mari kirimkan bantuan terbaik kita dengan doa yang tulus dan sedekah terbaik!
Sumber: https://www.kompas.id/artikel/warga-sipil-palestina-terus-jadi-korban-serangan-israel, https://www.aljazeera.com/news/2025/4/9/60000-gaza-children-malnourished-as-israels-blockade-continues