Shalat merupakan tiang agama dalam Islam. Selain shalat wajib lima waktu, terdapat pula shalat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat Muslim. Meskipun tidak wajib, shalat sunnah memiliki keutamaan dan pahala yang besar bagi siapa saja yang melaksanakannya dengan ikhlas. Berikut adalah empat shalat sunnah yang pahalanya tidak main-main!
Shalat Tahajud
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir. Shalat tahajud bukan sekadar ibadah malam, tapi bukti cinta seorang hamba kepada Rabb-nya. Di saat kebanyakan orang masih terlelap dalam tidurnya, ia memilih bangun melawan rasa kantuk, meninggalkan kenyamanan kasur, lalu bersujud dan berdoa kepada Allah Ta’ala.
“Kerjakanlah salat malam, karena salat malam itu kebiasaan orang-orang yang saleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan penyakit dari badan.” (H.R. Imam Tirmidzi dan Ahmad).
Shalat Dhuha
Shalat Dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, dikerjakan di waktu pagi hingga menjelang siang saat matahari mulai meninggi. Shalat ini menyimpan keistimewaan besar sebagai pintu pembuka rezeki dan ladang keberkahan dalam hidup. Ketika banyak orang sibuk dengan aktivitas duniawinya di pagi hari, seorang hamba yang meluangkan waktu untuk bersujud dalam shalat Dhuha sesungguhnya sedang menanam benih kebaikan yang hasilnya akan dipetik di dunia maupun akhirat.
Rasulullah SAW pun menjanjikan keutamaan agung bagi pelakunya, sebagaimana sabdanya:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha empat rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR Ahmad).
Shalat Rawatib
Shalat rawatib adalah amalan sunnah yang menjadi penyempurna dari shalat wajib lima waktu. Ibadah ini terbagi menjadi dua: qabliyah, yaitu shalat sunnah yang dilakukan sebelum shalat wajib, dan ba’diyah, yang dikerjakan setelah shalat wajib.
Waktu shalat rawatib yaitu empat rakaat sebelum Ashar, empat rakaat sebelum dan sesudah Zuhur, dua rakaat sebelum dan sesudah Maghrib, dua rakaat sebelum dan sesudah Isya, serta dua rakaat sebelum Subuh.
“Barangsiapa yang salat dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka Allah akan membangunkan baginya rumah di surga.” (HR Muslim)
Shalat Istikharah
Shalat istikharah adalah ibadah sunnah yang dilakukan seorang Muslim saat menghadapi kebimbangan atau harus memilih antara dua pilihan atau lebih dalam suatu urusan. Dalam kondisi hati yang ragu dan pikiran yang bimbang, shalat ini menjadi cara untuk memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah SWT, agar diberikan keputusan terbaik yang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Melalui shalat istikharah, seorang hamba menunjukkan ketundukannya, bahwa dalam setiap langkah hidup, ia ingin Allah yang memilihkan jalan terbaik untuknya.
“Rasulullah saw mengajari kami (para sahabat) untuk salat istikharah ketika menghadapi setiap persoalan, sebagaimana beliau mengajari kami semua surat dari Al-Quran. Beliau bersabda, ‘Jika kalian ingin melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat sunnah dua rakaat …”’ (HR Imam al-Bukhari).
Shalat sunnah memang bukan kewajiban, tapi justru di sanalah letak keistimewaannya. Ia menjadi bukti cinta seorang hamba yang ingin lebih dekat kepada Allah, bukan hanya sekadar menunaikan kewajiban, tapi juga mencari ridha dan limpahan pahala. Dari tahajud yang dikerjakan dalam sunyi malam, dhuha yang membuka pintu rezeki, hingga istikharah yang menuntun dalam kebimbangan, semuanya menunjukkan bahwa Allah membuka banyak jalan bagi hamba-Nya untuk meraih kebaikan.